Di daerah asalnya adenium memiliki ketangguhan terhadap serangan hama dan penyakit. Meskipun demikian bukan berarti adenium bebas hama dan penyakit.
Serangan hama dan penyakit ini biasanya terjadi karena lingkungan yang terlalu teduh, lembab, curah hujan tinggi dan lain sebagainya. Sehingga hama dan penyakit yang disebabkan oleh kutu, fungi dan bakteri atau virus menyebar. “Merawat adenium harus menjaga kebersihan sekeliling lingkungan tempatnya tumbuh sehingga penyebaran penyebabnya tidak berkembang,” jelas HM Lukman F. Rais, pebisnis Adenium di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Ia menambahkan, salah satu hama yang kerap menyerang tanaman adenium adalah aphids yaitu kutu berwarna kuning. Serangannya membuat daun mengeriting, kering, dan berwarna hitam. Biasanya pengendalian yang dilakukan adalah dengan menyemprotkan insektisida, berbahan aktif Imidakloprid dengan dosis sesuai anjuran yaitu 0,5-1 ml/air.
Selain itu, Thrips, hama berupa kutu warna hitam ini bergerak cepat. Kuncup bunga jadi target serangannya. Pengendaliannya dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif metomil atau yang berbahan aktif Obamectin dengan dosis 0,5 ml/l air.
Kutu lain yang sering menyerang adenium adalah Mealy bug, serangan kutu mirip rambut putih ini menyebabkan pucuk tanaman layu, akar keropos dan jumlahnya berkurang. Jika media dibongkar, akar terlihat membusuk dan ada semacam tepung yang menempel di akar.
Pengendalian yang bisa dilakukan dengan menyemprot insektisida berbahan aktif Klorpirifos atau berbahan aktif diazinon dosis penggunaanya 1 ml/l air. “Apabila serangannya sangat parah sebaiknya menganti dengan media tanam yang baru,” jelas Lukman Rais.
Hama lain adalah Spider myte yang menyerang adenium sehingga daun menjadi pucat, layu, lalu berubah cokelat dan rontok. Sehingga tanaman jadi tak berdaun meskipun tidak mati. Pembudidaya dan hobiis biasanya menyemprotkan insektisida berbahan aktif Propargit atau yang berbahan aktif dikofol dosis untuk penyemprotan ini hanya 0,5-1 ml/l air. “Lakukan penyemprotan seminggu sekali selama hama masih ada,” anjurnya.
Fungus Gnat, berupa lalat warna hitam, bersayap transparan, serangnnya pada kuncup bunga yang akan mekar. Gejalanya terlihat dari adanya bintik hitam pada kuncup bunga, yang kemudian kuncup bunga membusuk. Lakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif Siromazin atau Obamectin pada bagian yang terserang saja dengan dosis 0,5 ml/l air.
Sementara itu serangan penyakit yang juga sering menyerang tanaman berjuluk Kamboja Jepang ini, antara lain pomopsis, layu pucuk, dan busuk akar. Pomopsis merupakan penyakit akibat serangan fungi dengan gejala daun berbercak coklat yang semakin lama makin melebar kemudian membusuk. Pengendalian penyakit ini dengan menyemprotkan fungisida berbahan aktif Mankozeb, Klorotalonil dan kaptan dengan dosis penggunaanya adalah 1 gr/l air.
Penyakit lain yang juga menyerang adenium adalah layu pucuk atau yang lebih dikenal dengan layu fusarium ini disebabkan oleh cendawan fusarium. Gejalanya pucuk daun terdapat tanda hitam dan membusuk. Gejala ini membuat tanaman mogok bertunas sehingga perlu dilakukan pengendalian dengan melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif Mankozeb, Klorotalonil dan kaptan dengan dosis 1 g/l air.
Busuk akar juga menjadi problema bagi pemilik adenium penyakit ini bukan disebabkan oleh cendawan, virus, dan bakteri. Melainkan karena penyirman berlebihan dalam penyiraman sehingga media menjadi lembab dan berair akar adenium pun membusuk.
Gejala busuk akar ini ditandai dengan terlihatnya daun menguning dan tanaman menjadi kerdil kemudian mati.
Busuk akar mudah terlihat dan segera bisa diatasi bila terjadi pada akar yang ada di permukaan. Namun bila terjadi pada akar yang tertutup maka tanaman bisa mati. Untuk mengatasinya dengan melakukan pergantian media, memotong akar busuk, olesi fungisida dengan bahan aktif Benomyl pada bagian yang terpotong. Dosis pemberiannya cukup 1 gr per liter air. Lalu gantung hingga kering atau ditanam kembali dengan media baru jangan melakukan penyiraman selama 1 minggu.
Tri Mardi Rasa
No comments:
Post a Comment