Mawar Masih Diincar Saat Velentine

Mawar dicari saat valentine
Permintaan rangakain bunga dan kuntum bunga mawar selalu mengalami lonjakan permintaan menjelang hari valentine.


Mawar diidentikan dengan hadiah pada perayaan Valentine sehingga menjadi bunga yang banyak diincar. Para pedagang bunga mawar pun tak mau ketinggalan, mereka mempersiapkan kebutuhan untuk menyambut perayaan tersebut.



Maria Teresa Inneke Turangan, perangkai bunga sekaligus pengajar dari sekolah merangkai bunga Newline Floral Education Centre Jakarta di Jakarta, menuturkan, biasanya para perangkai bunga dan jauh-jauh hari mempersiapkannya dan bekerjasama dengan pedagang untuk menyediakan lebih banyak kebutuhan bunga khas untuk hari kasih sayang ini. 

Sementara itu, menurut Sandy pedagang bunga di Pasar Bunga Rawa Belong Jakarta Barat yang dihubungi melalui telepon mengatakan, pada dua hari menjelang perayaan hingga hari H pesanan rangkaian dan pembelian bunga mawar cukup banyak. Jadi kalau tidak dipesan dari sekarang bisa kehabisan bunga mawarnya.

Secara alami, tambahnya harga bunga pun mengalami kenaikan dari hari biasanya. Pada tahun sebelumnya, kenaikan harganya mencapai 50 % hingga 100 % dari hari hari biasa untuk per ikat bunga mawar isi 20 kuntum. Jika pada hari biasa dipatok dengan harga Rp. 40.000 pada seminggu hingga hari H harganya bisa mencapai Rp. 60.000 sampai 100.000 per ikat. 

Ia menambahkan, meski ada kemungkinan kenaikan permintaan dari tahun sebelumnya (2015), namun kenaikan harganya diperkirakan hanya 30% - 40 % per ikatnya. Hal ini dikarenakan daya beli masyarakat yang ada kecenderungan menurun.

Mawar Lokal dan Impor

Jenis mawar semi holland  jadi incaran
Ada 3 jenis mawar yang ditawarkan yaitu mawar local yang berasal dari Malang-Jatim,  mawar semi holland dari Bandung, dan impor dari Belanda, Australia, atau beberapa negara Eropa lainnya. Harga mawar local warna merah untuk awal akhir Desember hingga Januari minggu pertama Rp. 40.000 per ikat. 

Untuk mawar berwarna putih atau warna salem sedikit lebih mahal yaitu Rp 50.000 per ikat. Mawar warna pink dipatok harganya antara Rp55.000—Rp75.000 per ikat. Sedangkan untuk mawar semi holland, harga di pasaran mencapai Rp125.000 per ikat dan mawar impor dibandrol Rp250.000 – Rp 350.000 per ikat isi 10 tangkai. 

Perbedaan dari jenis mawar ini diantaranya, tampilan mahkota bunga yang besar, kecerahan warna, dan daya tahan bunga. Mawar lokal memiliki mahkota besar tapi kecerahan warnanya kurang, hanya bertahan tiga hari. Sementara semi holland, mahkota bunga besar, warna cerah, dan tahan sampai lima hari. Sedangkan yang impor, mahkota bunganya lebih besar dari dua jenis lainnya, warnanya lebih cerah dan bisa bertahan hingga satu minggu. 

Kebagian Keuntungan 

Dibutuhkan perangkai
Tidak hanya konsumen perangkai bunga dan pedagang bunga saja yang bisa mendapatkan keuntungan adalah penjaja bunga musiman yang menjajakan bunga mawar dengan penambahan hiasan khusus dengan menjualnya kembali per tangkai.


Penjaja musiman ini membeli anatara 3 hingga 5 ikat mawar semi Holland berbagai warna. Mawar-mawar ini dihias dan dijual ke sekolah atau kampus-kampus dengan harga Rp10.000—Rp15.000 per tangkai. “Kawula muda ini bisa mendapat untung bersih sekitar Rp5.000 dari harga per tangkai,”urainya.

Sandy mengaku meski bias untung 2 kali lipat dengan menjual pertangkai yang di bungkus, tapi ia tidak mau bersaing dengan pembeli musiman yang menjadi pelanggannya. Sebab selama ini pasar yang ditargetnya lebih banyak ke perangkai.

Tri Mardi Rasa

No comments: